Automatic Direction Finder (ADF)
Ada beberapa alat yang terdapat didalam pesawat dan sering digunakan oleh penerbang baik
pilot ataupun co-pilot pada saat penerbangan salah satunya adalah ADF. ADF
(Automatic Direction Finder) adalah sinyal radio pada pita frekuensi rendah
sampai sedang. ADF banyak digunakan saat ini dalam menjaga dan menciptakan
keselamatan penerbangan dan untuk menjaga komunikasi yang pada akhirnya di
transmisi kedalam sandi morse karena memiliki keuntungan besar yang tidak
terbatas pada garis jarak pandang. Salah satu keuntungannya adalah sinyal ADF
mengikuti kelengkungan bumi. Hal ini digunakan sebagai cara untuk
mengidentifikasi posisi, menerima komunikasi frekuensi suara rendah dan
menengah, pelacakan.
Automatic Direction Finder terdiri dari beberapa komponen
sebagai satu kesatuan yang sangat penting yaitu ADF Receiver, pilot dapat menyetel stasiun yang dikehendaki
dan memilih mode operasi. Sinyal diterima, diperkuat, dan diubah menjadi suara
yang terdengar atau ditrsnsmisi kedalam sandi morse. Control Box, Sebagian besar
pesawat modern saat ini memiliki alat control seperti ini ini. Dalam alat ini frekuensi yang dicari
akan ditampilkan sebagai pembacaan digital.
Antenna, Pesawat terdiri dari dua antena. Kedua antena disebut antena
LOOP dan antena SENSE. Bearing Indikator,
menampilkan bering ke stasiun relatif terhadap hidung pesawat. Relatif
Bearing adalah sudut yang dibentuk oleh garis yang ditarik melalui garis tengah
pesawat dan garis ditarik dari pesawat ke stasiun radio. Magnetic Bearing
adalah sudut yang dibentuk oleh garis yang ditarik dari pesawat ke stasiun
radio dan sebuah garis ditarik dari pesawat ke utara magnetik (Bearing ke
stasiun).
VHF Omni Range (VOR)
VOR merupakan alat bantu navigasi jarak sedang, yang
bekerja menggunakan frekuensi radio sangat tinggi (VHF / Very High Frequency),
fasilitas VOR memungkinkan pesawat menuju tujuan dengan memanfaatkan stasiun
VOR di darat tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu dengan menggunakan
bantuan instrument atau dengan bantuan autopilot). Berlainan dengan NDB,
peralatan VOR yang ada di pesawat terbang menunjukkan setiap deviasi dalam derajat
dari jalur penerbangan yang dipilih, tidak tergantung dari heading pesawat.
Penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR di darat pada saat tinggal landas
dengan memilih jalur penerbangan VOR dan selanjutnya terbang menuju stasiun VOR
lain.
Dengan stasiun VOR yang diletakkan sedemikian rupa, VOR
dapat digunakan untuk menuntun pesawat menuju bandara.
Posisi pesawat terbang tiap saat dapat ditentukan oleh
penerbang dengan bantuan VOR dan DME atau dengan menggunakan dua stasiun VOR.
A. Manfaat VOR bagi penerbang
Perlengkapan penermia VOR di pesawat terbang mempunyai 3
macam fungsi/indikator, yaitu :
a. Untuk menentukan azimuth, yaitu sudut searah jarum jam
antara arah utara dari stasiun VOR dengan garis yang menghubungkan stasiun
tersebut dengan pesawat terbang.
b. Untuk menunjukkan deviasi kepada pilot, ya;itu apakah
pesawat berada di kiri, di kanan atau tepat pada jalur penerbangan yang
benar/dipilih.
c. Menunjukkan apakah arah pesawat terbang menuju atau
meninggalkan stasiun VOR.
B. Fungsi dan Kegunaan VOR
Seperti halnya NDB, maka VOR pun dapat dipergunakan dalam
beberapa fungsi :
a. Homing
b. Enroute
c. Holding
d. Locator
D. VOR di Indonesia
telah terpasang dua jenis VOR
yaitu CVOR (Conventional VOR) dan DVOR (Doppler VOR).
Kedua jenis ini cara kerjanya sedikit berbeda tetapi
fungsinya sama. Hanya saja DVOR mempunyai kelebihan dibanding CVOR karena DVOR
lebih teliti/akurasinya tinggi dan
tidak banyak dipengaruhi oleh keadaan medan sehingga
persyaratan penempatannya lebih ringan di banding dengan CVOR.
Sudah tentu harga DVOR
lebih mahal daripada CVOR, tetapi mengingat kondisi terrain di Indonesia yang
berbukit-bukit maka DVOR paling cocok.
Distance Measuring Equipment (DME)
DME (Distance Measuring Equipment) adalah alat navigasi
udara yang berfungsi memberikan informasi jarak kepada pesawat, jarak yang di
berikan adalah sudut miring antara pesawat dan transmiter dari DME ini dan
bukan jarak sesungguhnya antara pesawat dan DME.
Prinsip kerja DME adalah pesawat memberikan pertanyaan
berupa kode yang terdapat pada interogator pesawat yang akan dikirimkan pada
DME, pertanyaan dari interogator pada pesawat tersebut kemudian mentriger
(memicu) DME akan mengirimkan pulsa jawaban pada pesawat dengan frekuensi yang
berbeda. Pesawat mengetahui jarak dari DME berdasarkan perbedaan waktu antara
sinyal yang dikirim oleh pesawat dengan sinyal yang diterima dipesawat dan
kemudian di nyatakan dalam nautical miles. Apabila pesawat menerima sinyal
reply dari pesawat dalam waktu 8 microsecond, berarti jarak antara pesawat dan
groundstatiom adalah 8 x 6.173 = 49.384 NM
DME beroperasi pada frekuensi VHF sehingga pancarannya
line of sight. Ketika pesawat memilih frekuensi VOR atau ILS suatu bandara,
maka pesawat tersebut secara otomatis juga akan mendapatkan frekuensi dari DME.
DME beroperasi dalam 252 channel dengan range frekuensi
962 sampai 1213 MHz. channel-channel ini terdiri dari beberapa jenis frekuensi
dan spasi antara pasangan pulsa yaitu pada 126 pasangfrekuensi terdapat “X”
channel dan pada 126 pasangan frekuensi lainnya terdapat “Y” channel. Lebar
pulsa yang dipakai adalah 3,5 mikrosecond dengan efisiensi 0,5 mikrosecond.
Pada “X channel jarak antara pulsa adalah 12 mikrosecond pada interogator dan
pulsa jawaban. Pada “Y” channel jarak antara pulsa adalah 36 mikrosecond pada
interogator dan 30 mikrosekond pada pulsa jawaban. Jarak antara frekuensi
interogator dengan pulsa jawaban adalah 63 MHz.
Bandara Sam Ratulangi Manado mempunyai 4 buah DME, 2 buah
DME co located dengan Glide Slope dan 2 buah lainnya co-located dengan ILS
Glide Slope. Untuk DME yang co located dengan DVOR di makawembeng mempunyai
chanel 95X sedangkan untuk DME yang co-located dengan VOR MNO mempunyai channel
89X. Untuk DME yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 36 mempunyai channel
42X sedangkan untuk yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 18 mempunyai
cahnnel 48X.
Untuk perawatan DME dibandara Sam Ratulangi Manado
sendiri adalah meter reading, menjaga kebersihan ruangan. Untuk perawatan DME
sendiri biasanya silakukan bersamaan dengan perawatan ILS atau VOR karena DME
biasanya diletakkan colocated dengan kedua alat tersebut.
Referensi :
http://mojomoxer.blogspot.com/
https://hatta16.wordpress.com/2008/07/26/dme-distance-measuring-equipment/
https://kumpulankaryasiswa.wordpress.com/2011/05/20/automatic-direction-finder/
Thank
BalasHapusThanks atas penjelasanya
BalasHapus