Jumat, 19 Desember 2014

Fungsi dan cara kerja ADF, VOR, DME

Automatic Direction Finder (ADF)

Ada beberapa alat yang terdapat didalam pesawat  dan sering digunakan oleh penerbang baik pilot ataupun co-pilot pada saat penerbangan salah satunya adalah ADF. ADF (Automatic Direction Finder) adalah sinyal radio pada pita frekuensi rendah sampai sedang. ADF banyak digunakan saat ini dalam menjaga dan menciptakan keselamatan penerbangan dan untuk menjaga komunikasi yang pada akhirnya di transmisi kedalam sandi morse karena memiliki keuntungan besar yang tidak terbatas pada garis jarak pandang. Salah satu keuntungannya adalah sinyal ADF mengikuti kelengkungan bumi. Hal ini digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi posisi, menerima komunikasi frekuensi suara rendah dan menengah, pelacakan.

Automatic Direction Finder terdiri dari beberapa komponen sebagai satu kesatuan yang sangat penting yaitu ADF Receiver,  pilot dapat menyetel stasiun yang dikehendaki dan memilih mode operasi. Sinyal diterima, diperkuat, dan diubah menjadi suara yang terdengar atau ditrsnsmisi kedalam sandi morse. Control Box, Sebagian besar pesawat modern saat ini memiliki alat control seperti ini  ini. Dalam alat ini frekuensi yang dicari akan ditampilkan sebagai pembacaan digital.  Antenna, Pesawat terdiri dari dua antena. Kedua antena disebut antena LOOP dan antena SENSE. Bearing Indikator,  menampilkan bering ke stasiun relatif terhadap hidung pesawat. Relatif Bearing adalah sudut yang dibentuk oleh garis yang ditarik melalui garis tengah pesawat dan garis ditarik dari pesawat ke stasiun radio. Magnetic Bearing adalah sudut yang dibentuk oleh garis yang ditarik dari pesawat ke stasiun radio dan sebuah garis ditarik dari pesawat ke utara magnetik (Bearing ke stasiun).


VHF Omni Range (VOR)

VOR merupakan alat bantu navigasi jarak sedang, yang bekerja menggunakan frekuensi radio sangat tinggi (VHF / Very High Frequency), fasilitas VOR memungkinkan pesawat menuju tujuan dengan memanfaatkan stasiun VOR di darat tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu dengan menggunakan bantuan instrument atau dengan bantuan autopilot). Berlainan dengan NDB, peralatan VOR yang ada di pesawat terbang menunjukkan setiap deviasi dalam derajat dari jalur penerbangan yang dipilih, tidak tergantung dari heading pesawat. Penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR di darat pada saat tinggal landas dengan memilih jalur penerbangan VOR dan selanjutnya terbang menuju stasiun VOR lain.
Dengan stasiun VOR yang diletakkan sedemikian rupa, VOR dapat digunakan untuk menuntun pesawat menuju bandara.

Posisi pesawat terbang tiap saat dapat ditentukan oleh penerbang dengan bantuan VOR dan DME atau dengan menggunakan dua stasiun VOR.
A. Manfaat VOR bagi penerbang
Perlengkapan penermia VOR di pesawat terbang mempunyai 3 macam fungsi/indikator, yaitu :
a. Untuk menentukan azimuth, yaitu sudut searah jarum jam antara arah utara dari stasiun VOR dengan garis yang menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat terbang.
b. Untuk menunjukkan deviasi kepada pilot, ya;itu apakah pesawat berada di kiri, di kanan atau tepat pada jalur penerbangan yang benar/dipilih.
c. Menunjukkan apakah arah pesawat terbang menuju atau meninggalkan stasiun VOR.

B. Fungsi dan Kegunaan VOR
Seperti halnya NDB, maka VOR pun dapat dipergunakan dalam beberapa fungsi :
a. Homing
b. Enroute
c. Holding
d. Locator
D. VOR di Indonesia

telah terpasang dua jenis VOR yaitu CVOR (Conventional VOR) dan DVOR (Doppler VOR).
Kedua jenis ini cara kerjanya sedikit berbeda tetapi fungsinya sama. Hanya saja DVOR mempunyai kelebihan dibanding CVOR karena DVOR lebih teliti/akurasinya tinggi dan
tidak banyak dipengaruhi oleh keadaan medan sehingga persyaratan penempatannya lebih ringan di banding dengan CVOR.
Sudah tentu harga DVOR lebih mahal daripada CVOR, tetapi mengingat kondisi terrain di Indonesia yang berbukit-bukit maka DVOR paling cocok.


Distance Measuring Equipment (DME)

DME (Distance Measuring Equipment) adalah alat navigasi udara yang berfungsi memberikan informasi jarak kepada pesawat, jarak yang di berikan adalah sudut miring antara pesawat dan transmiter dari DME ini dan bukan jarak sesungguhnya antara pesawat dan DME.

Prinsip kerja DME adalah pesawat memberikan pertanyaan berupa kode yang terdapat pada interogator pesawat yang akan dikirimkan pada DME, pertanyaan dari interogator pada pesawat tersebut kemudian mentriger (memicu) DME akan mengirimkan pulsa jawaban pada pesawat dengan frekuensi yang berbeda. Pesawat mengetahui jarak dari DME berdasarkan perbedaan waktu antara sinyal yang dikirim oleh pesawat dengan sinyal yang diterima dipesawat dan kemudian di nyatakan dalam nautical miles. Apabila pesawat menerima sinyal reply dari pesawat dalam waktu 8 microsecond, berarti jarak antara pesawat dan groundstatiom adalah 8 x 6.173 = 49.384 NM
DME beroperasi pada frekuensi VHF sehingga pancarannya line of sight. Ketika pesawat memilih frekuensi VOR atau ILS suatu bandara, maka pesawat tersebut secara otomatis juga akan mendapatkan frekuensi dari DME.

DME beroperasi dalam 252 channel dengan range frekuensi 962 sampai 1213 MHz. channel-channel ini terdiri dari beberapa jenis frekuensi dan spasi antara pasangan pulsa yaitu pada 126 pasangfrekuensi terdapat “X” channel dan pada 126 pasangan frekuensi lainnya terdapat “Y” channel. Lebar pulsa yang dipakai adalah 3,5 mikrosecond dengan efisiensi 0,5 mikrosecond. Pada “X channel jarak antara pulsa adalah 12 mikrosecond pada interogator dan pulsa jawaban. Pada “Y” channel jarak antara pulsa adalah 36 mikrosecond pada interogator dan 30 mikrosekond pada pulsa jawaban. Jarak antara frekuensi interogator dengan pulsa jawaban adalah 63 MHz.

Bandara Sam Ratulangi Manado mempunyai 4 buah DME, 2 buah DME co located dengan Glide Slope dan 2 buah lainnya co-located dengan ILS Glide Slope. Untuk DME yang co located dengan DVOR di makawembeng mempunyai chanel 95X sedangkan untuk DME yang co-located dengan VOR MNO mempunyai channel 89X. Untuk DME yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 36 mempunyai channel 42X sedangkan untuk yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 18 mempunyai cahnnel 48X.

Untuk perawatan DME dibandara Sam Ratulangi Manado sendiri adalah meter reading, menjaga kebersihan ruangan. Untuk perawatan DME sendiri biasanya silakukan bersamaan dengan perawatan ILS atau VOR karena DME biasanya diletakkan colocated dengan kedua alat tersebut.

Referensi :
http://mojomoxer.blogspot.com/
https://hatta16.wordpress.com/2008/07/26/dme-distance-measuring-equipment/
https://kumpulankaryasiswa.wordpress.com/2011/05/20/automatic-direction-finder/



2 komentar: